Di Manakah Jemaah Haji Indonesia Dimakamkan Bila Wafat di Tanah Suci?

92

ARTVISI.or.id : Dalam pelaksanaan ibadah haji setiap tahunnya, hampir bisa dipastikan akan selalu ada jemaah yang meninggal di Tanah Suci. Menurut aturannya, jemaah haji yang meninggal dunia di tanah suci tidak boleh dipulangkan ke tanah air, melainkan langsung dimakamkan di sana.

Untuk tempat pemakaman jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di Tanah Suci, saat ini terdapat dua lokasi yaitu, Soraya di Makkah dan Baqi di Madinah.

Soraya merupakan tempat pemakaman umum yang lokasinya berada di pinggiran kota Makkah, lokasinya kurang lebih 4 kilometer ke arah Masjid Ja’ronah. Pemakaman Soraya memiliki tempat yang cukup luas.

Para jemaah haji yang meninggal dan dimakamkan di Soraya tidak diberi nisan dengan tulisan nama jenazah yang dikuburkan, hanya diberikan tanda dengan bongkahan batu.

Soraya menjadi pilihan sebagai sebagai area untuk dikuburkannya para jemaah haji atau umroh yang meninggal dunia karena keterbatasan tempat di Ma’la yang sudah tidak tertampung lagi. Ma’la sendiri merupakan tempat pemakaman di dekat Masjidil Haram.

Sementara itu, bagi para jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di Madinah, maka akan dikuburkan di pemakaman Baqi. Baqi merupakan pemakaman tertua di Kota Nabi yang letaknya tepat di sebelah masjid Nabawi.

Luas pemakaman Baqi ini mencapai 138 ribu meter persegi. Baqi sendiri sudah dijadikan sebagai tempat pemakaman bagi para penduduk madinah yang saat itu bernama Yastrib, sebelum kedatangan Rasulullah ke kota tersebut di fase hijrah.

Diketahui, pemakaman Baqi memiliki struktur tanah yang lembut dan tidak berbatu sehingga dinilai cocok untuk dijadikan sebagai tempat pemakaman karena mudah digali. Bahkan pada saat zaman Nabi Muhammad pun, para sahabat yang meninggal banyak dimakamkan di Baqi.

Proses Pemakaman

Jika ada jemaah yang meninggal dunia, maka hal pertama yang dilakukan adalah mencari sebab kematian. Penyebab kematian ini yang kemudian jadi dasar dicetaknya sertifikat kematian atau Certificate of Death (CoD) atau Syahadatun Wafah.

Setelah dibuatkan CoD, Ketua Kloter atau pembimbing pergi ke Muassasah berkoordinasi untuk melakukan pengurusan jenazah. Muassasah adalah lembaga swasta yang disewa untuk membantu pengurusan jemaah haji Indonesia.

Sebelum dilakukan pemakaman, pihak Saudi akan memanggil ahli waris jenazah. Jika tidak ada ahli waris/keluarga mayyit, maka ketua kloter akan diminta datang ke tempat pengurusan jenazah dan mendampingi sampai jenazah dimakamkan.

Keluarga yang Ingin Berziarah

Sedangkan untuk keluarga yang suatu saat ingin berziarah, tetap bisa meski tidak ada nisan sebagai penanda. Tapi karena makam tersebut, datanya lengkap, ada nomor, nomor itu terdata lengkap di sistem adminstrasi pemakaman. Keluarga dapat membawa dokumen seperti : paspor atau sertifikat jenazah dan akan dicari serta dicocokkan datanya. ***

Redaktur : Abu Isa Karim D | ARTVISI.or.id | Indonesian Islamic News Forum (IINF)

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here