ARTVISI.or.id : Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berbicara tentang beberapa isu utama mengenai kebijakan luar negeri Kerajaan terhadap negara-negara seperti Iran, Israel dan Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi, perdamaian dan stabilitas di Yaman dan Timur Tengah yang lebih luas, serta reformasi sosial dan politik Kerajaan Arab Saudi yang pesat. dalam sebuah wawancara dengan penyiar AS Fox News, Bret Baier.
Berikut adalah lima hal penting yang dapat diambil dari percakapan Putra Mahkota MBS dengan kepala pembawa berita politik Fox News, seperti dilansir dari Al Arabiya, Ahad, 24 September 2023:
Benarkah Arab Saudi ‘lebih dekat’ untuk menormalisasi hubungan dengan Israel?
Arab Saudi dikabarkan semakin “dekat” untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dari hari ke hari. Menurut MBS, diskusi mengenai normalisasi memang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat.
Namun, MBS menegaskan bahwa Palestina tetap menjadi isu utama. MBS menekankan pemenuhan hak-hak rakyat Palestina menjadi negara merdeka merupakan pondasi dasar kebijakan Arab Saudi atas konflik tersebut.
“Bagi kami, masalah Palestina sangat penting dan negara Palestina merdeka adalah syarat mutlak bagi kami. Itulah negosiasi kami dengan pihak-pihak terkait,” ujar MBS.
Ketika ditanya apakah ia melihat dirinya bisa bekerja sama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, MBS mengatakan, “Jika kita memiliki terobosan untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi hak rakyat Palestina dan membuat kawasan ini tenang, kami akan bekerja dengan siapa pun yang ada di sana.”
Namun, MBS enggan memberikan komentar lebih lanjut tentang potensi berdamai dengan Israel sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi, dengan menyatakan bahwa itu adalah bagian dari negosiasi yang sedang berlangsung dan bahwa dia tidak ingin “mengganggu” proses diskusi dengan pemerintahan AS untuk Biden untuk masa depan Palestina.
Arab Saudi ‘Harus’ memiliki Senjata Nuklir Jika Iran berhasil Memilikinya
Ketika ditanya tentang potensi Iran mendapatkan senjata nuklir, Putra Mahkota MBS menegaskan bahwa Arab Saudi juga “harus” mendapatkannya karena “alasan keamanan” dan “menyeimbangkan kekuatan di Timur Tengah.”
Namun ia menambahkan bahwa upaya semacam itu akan sia-sia karena suatu negara tidak dapat menggunakan senjata nuklir tanpa menyatakan perang terhadap seluruh dunia.
“Anda tidak perlu memiliki senjata nuklir karena Anda tidak dapat menggunakannya…tanpa berperang dengan seluruh dunia,” kata MBS.
“Dunia tidak bisa melihat Hiroshima lagi,” tambahnya.
Menciptakan perdamaian dan stabilitas di Yaman dan Timur Tengah adalah tujuan utama Arab Saudi
Membangun kehidupan yang baik bagi rakyat Yaman adalah prioritas utama Arab Saudi. MBS mengungkapkan stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah adalah hal terpenting bagi tujuan ekonomi dan politik Kerajaan.
“Tujuan kami sejak hari pertama adalah memberikan kehidupan yang baik bagi warga Yaman,” ungkapnya.
MBS menekankan pembangunan ekonomi negara-negara seperti Yaman, Irak, Iran, Lebanon, dan negara-negara lain di kawasan ini adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan dan perdamaian di kawasan serta mencegah pemberontakan dari kelompok ekstremis.
“Untuk memiliki wilayah yang stabil dan pertumbuhan ekonomi, kita tidak perlu melihat adanya masalah di Yaman, kita perlu melihat Irak maju, kita perlu Iran maju, Lebanon maju, dan negara-negara lain di kawasan ini,” ujar MBS.
“Ketika kawasan ini diganggu, ISIS akan bermunculan, Al Qaeda akan bermunculan, dan serangan teroris akan terjadim,” ucap MBS.
Arab Saudi bekerja sama dengan negara-negara Teluk dan pemain global lainnya di AS dan Eropa untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan dan menciptakan peluang ekonomi yang menarik bagi perusahaan global untuk datang ke Timur Tengah.
Hubungan AS-Saudi Masih Tetap Kuat Meski Diisukan Sempat Merenggang
Kemitraan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat tetap kuat seiring kedua negara bekerja sama dalam berbagai isu, termasuk koridor kereta api Saudi-India-Eropa, dialog Saudi-AS-Israel, gencatan senjata di Yaman, dan peningkatan perdagangan dan investasi.
“Agenda antara Arab Saudi dan Amerika hari ini sangat menarik dan kami memiliki hubungan yang sangat luar biasa dengan Presiden Biden. Dia tajam, sangat fokus, dan sangat siap,” ujar MBS mengacu pada Presiden AS Joe Biden.
OPEC+ Tidak Memihak dalam Perang Rusia-Ukraina
MBS menegaskan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) yang dipimpin Arab Saudi tidak sejalan dengan Rusia atau Ukraina dalam hal pasar minyak.
“Kami hanya memperhatikan pasokan dan permintaan, jika ada kekurangan, peran kami sebagai OPEC+ adalah mengisi kekurangan tersebut, dan jika ada kelebihan pasokan, peran kami mengukurnya demi stabilitas pasar. Ini murni tentang supply and demand,” ujar MBS.
MBS mengatakan peran Arab Saudi terus melanjutkan upayanya untuk menengahi konflik antara Ukraina dan Rusia. ***
Sumber : Al Arabiya | Weblink : https://english.alarabiya.net/News/middle-east/2023/09/21/Saudi-Crown-Prince-on-Fox-News-Five-key-takeaways-from-interview
Redaktur : AM. Isa Karim D | ARTVISI | Indonesian Islamic News Agency (IINA)